sore itu,sebagaimana biasanya, sehabis mandi atha kemudian makan sambil jalan2 digendongan ibunya,khusus sore itu atha kami ajak ke tempat maen ketempat mbah sukar karena mas aji baru datang dr jogya dipagi harinya.oh ya,hari itu atha baru kena fluy g kadang membuat badanyna demam, setelah seminggu sebelumnya terkena diare hampir 2 miggu,dan 2 minggu sebelumnya kena cacar...nanti kita ceritakan dibelakng saja detailnya....saat ini kami akan sedikit bercerita tentang kejadian sore itu...sehingga harus ada "Atha...multazam 7".
sebagaimna anak2 kecil jikabertemu sesamanya,atha dan mas aji juga ber maen di temani ibunya masing2,setelah maen diatas tumpukan batu bata merah,kita pamit untuk pulang karena sore beranjak petang dan sayup2 terdengar kumandang adzan magrib,....Sampai dirumah atha sudah mulai mengantuk,dan tertidur dipangkuan ibunya dengan sebelumnya minum ASI,dalam lelapnya kami mulai curiga dengan perubahan suhu badannnya yang mulai naik(semlenget),setelah kami termo diketiaknya masya allah suhu badannya sudah 39,9 dan yang kami agak heran panas tubuhnya itu meningkat dengan cepat dlaam hitungan menit,dan hanya dada sampai kepala yeng mengalami kenaikan suhu tubuh,daerh laen kaki dan tangan menjadi sangat dingin dan warna kulitnya terlihat pucat.tak begitu lama atha terbangun dari tidurnya dan mulai muntah2...setelah kita kompres dengan air hangat atha mulai tenang...karena kami belum sholat magrib maka kami gantian sholat magrib,baru akan wudlu dan sy sampi lorong antar ruang makan dan kamar mandi,istri sy berteriak2 dek atha kejang yah..dek atha kejang yah....secepat mungkin saya berlari menghampiri,atha dalam kondisi suhu tubuhnya 40 dan tubunnya mulai menggigil, tegang dan alhamdulillah belum sempat kejang setelah dikompres oleh buleknya,atha sudah mulai menangis walau masih menggigil,untuk mengantisipasi tergigit lidahnya saat menggigil jari ibunya dimasukan kemulutnya gantian dengan jari buleknya......terus terang kami lumayan panik.......di rumah kami berempat dengan atha mbah kung ma mbah uti baru ke masjid tuk sholat magrib....
setelah suhunya agak turun,saya menelpon mbak epi(menantunya bude) pinjam mobil tuk nganter atha ke rumah sakit secepatnya,ternyata mobilnya baru rusak,tapi sama mb epi di carikan mobil laen,mobil kakae (mas eko),bebrapa menit kemudian pk de agus, bude epi ma mb dila dateng kerumah tuk melihat kondisi atha,walau terlihat menggigil tapi suhunnya sudah agak turun.Tak berapa lama kemudian mas eko datang,mbah kung ma mbah uti juga sudah pulang dari masjid di beritahu bude epi tuk segera pulang,dek atha panaz katanya.....
setelah berkemas seadanya atha kami bwa ke Rs islam klaten....dalam perjalanan kerumah sakit ,atha masih terlihat menggigil dan menangis sesekali minum Asi dari ibunya dan kadang kami beri minum air putih hangat,kurang lebih jam 19.30 kami sampai ruang UGD RS,kami turun..mbah kung menuju loket penaftaran sedangkan kami dan atha langsung masuk ruang UGD tuk mendapatkan penanganan secepatnya,Alhamdulilah begitu didalm tim dokter sudah siap,hal pertama yang mereka lakukan adalah mengukur suhu tubuh atha,yang ternyata masih 39,kemudian mulai dipasang infus di tangan kirinya,yang alhamdulillah sekali tusuk langsung jadi,walaupun atha menangis meraung2,kami pegangin tubuhnya biar ngak mengeliat2 kesakitan.
tak lama kemudian kami dipangil dokter untuk menebus obat2an yang harus dibawa kekamar inap,oh ya untuk kamar sudah diurus langsung sama mbah kung dapat kamar anak kelas 1b multazam 7,kemudian atha dalam gendongan ibunya dipindah dari ruang UGD ke multazam 7 desertaii mbah kung dan mbah uti,sedangkan saya dan mas eko mengambil barang2 yng masih di mobil tuk dibawa ke kamar inap.Setelah menata semua barng,kami mulai bertanya2 kepada para perawat jaganya,adakah kunjungan dokter malam ini,ada katanya tapi jamnya ngak bisa kami pastikan pak...begitu jawabnya.Kami harus pastika atha harus segera ditangani oleh dokter spesialis anak,kmi harus segera tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan atha.Kami berfikir kalo hanya sekedar flu/batuk kemungkinan tidak akan mengakibatkan meningkatnya suhu sampai segitu dan secepat itu..kalau muntah2 mungkin bisa terjadi karena batuk mengandung dahak yng harus dikeluarkan.akhirnya dokter yang kami tungu2 datang juga,tapi masya allah, bayangan akan mendapatkan solusi dari seorang spesialis anak sirna sudah.dia datang dan pergi dengan diam....perawatnya mengukur suhu tubuh atha ternyata dah mulai normal 36,7....mbake perwat bilang akan ada yang mengambil sampel darah tuk diperiksa dilaborat.Sambil menunggu yang mau mengambil sampel darah,kami mendiskusikan kelakukan sang dokter yang menurut kami keluarga paien yang sudah membayar mahal hanya untuk mendapatkan perawatan terbaik bagi anaknya,dan apa..????.kami hanya diberi dokter yang tidak bisa berkomunikasi dengan baek dengan keluarga pasien,ide saya untuk minta ganti dokter ditentang oleh ibu saya/mbah uti....kami berpikir jika tidak ganti dokter akan ada kemungkinan kami tidak tahu pa yang terjadi dengan anak kami ,walaupun berbulan2 kami disitu.Akhirnya kami sepakat menungu sekali kunjungan lagi,jika tidak ada jawaban yang memuaskan mka kami akan minta ganti dokter....eh lupa tadi atha dikasih minum obat batuk puyer........................
sebagaimna anak2 kecil jikabertemu sesamanya,atha dan mas aji juga ber maen di temani ibunya masing2,setelah maen diatas tumpukan batu bata merah,kita pamit untuk pulang karena sore beranjak petang dan sayup2 terdengar kumandang adzan magrib,....Sampai dirumah atha sudah mulai mengantuk,dan tertidur dipangkuan ibunya dengan sebelumnya minum ASI,dalam lelapnya kami mulai curiga dengan perubahan suhu badannnya yang mulai naik(semlenget),setelah kami termo diketiaknya masya allah suhu badannya sudah 39,9 dan yang kami agak heran panas tubuhnya itu meningkat dengan cepat dlaam hitungan menit,dan hanya dada sampai kepala yeng mengalami kenaikan suhu tubuh,daerh laen kaki dan tangan menjadi sangat dingin dan warna kulitnya terlihat pucat.tak begitu lama atha terbangun dari tidurnya dan mulai muntah2...setelah kita kompres dengan air hangat atha mulai tenang...karena kami belum sholat magrib maka kami gantian sholat magrib,baru akan wudlu dan sy sampi lorong antar ruang makan dan kamar mandi,istri sy berteriak2 dek atha kejang yah..dek atha kejang yah....secepat mungkin saya berlari menghampiri,atha dalam kondisi suhu tubuhnya 40 dan tubunnya mulai menggigil, tegang dan alhamdulillah belum sempat kejang setelah dikompres oleh buleknya,atha sudah mulai menangis walau masih menggigil,untuk mengantisipasi tergigit lidahnya saat menggigil jari ibunya dimasukan kemulutnya gantian dengan jari buleknya......terus terang kami lumayan panik.......di rumah kami berempat dengan atha mbah kung ma mbah uti baru ke masjid tuk sholat magrib....
setelah suhunya agak turun,saya menelpon mbak epi(menantunya bude) pinjam mobil tuk nganter atha ke rumah sakit secepatnya,ternyata mobilnya baru rusak,tapi sama mb epi di carikan mobil laen,mobil kakae (mas eko),bebrapa menit kemudian pk de agus, bude epi ma mb dila dateng kerumah tuk melihat kondisi atha,walau terlihat menggigil tapi suhunnya sudah agak turun.Tak berapa lama kemudian mas eko datang,mbah kung ma mbah uti juga sudah pulang dari masjid di beritahu bude epi tuk segera pulang,dek atha panaz katanya.....
setelah berkemas seadanya atha kami bwa ke Rs islam klaten....dalam perjalanan kerumah sakit ,atha masih terlihat menggigil dan menangis sesekali minum Asi dari ibunya dan kadang kami beri minum air putih hangat,kurang lebih jam 19.30 kami sampai ruang UGD RS,kami turun..mbah kung menuju loket penaftaran sedangkan kami dan atha langsung masuk ruang UGD tuk mendapatkan penanganan secepatnya,Alhamdulilah begitu didalm tim dokter sudah siap,hal pertama yang mereka lakukan adalah mengukur suhu tubuh atha,yang ternyata masih 39,kemudian mulai dipasang infus di tangan kirinya,yang alhamdulillah sekali tusuk langsung jadi,walaupun atha menangis meraung2,kami pegangin tubuhnya biar ngak mengeliat2 kesakitan.
tak lama kemudian kami dipangil dokter untuk menebus obat2an yang harus dibawa kekamar inap,oh ya untuk kamar sudah diurus langsung sama mbah kung dapat kamar anak kelas 1b multazam 7,kemudian atha dalam gendongan ibunya dipindah dari ruang UGD ke multazam 7 desertaii mbah kung dan mbah uti,sedangkan saya dan mas eko mengambil barang2 yng masih di mobil tuk dibawa ke kamar inap.Setelah menata semua barng,kami mulai bertanya2 kepada para perawat jaganya,adakah kunjungan dokter malam ini,ada katanya tapi jamnya ngak bisa kami pastikan pak...begitu jawabnya.Kami harus pastika atha harus segera ditangani oleh dokter spesialis anak,kmi harus segera tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan atha.Kami berfikir kalo hanya sekedar flu/batuk kemungkinan tidak akan mengakibatkan meningkatnya suhu sampai segitu dan secepat itu..kalau muntah2 mungkin bisa terjadi karena batuk mengandung dahak yng harus dikeluarkan.akhirnya dokter yang kami tungu2 datang juga,tapi masya allah, bayangan akan mendapatkan solusi dari seorang spesialis anak sirna sudah.dia datang dan pergi dengan diam....perawatnya mengukur suhu tubuh atha ternyata dah mulai normal 36,7....mbake perwat bilang akan ada yang mengambil sampel darah tuk diperiksa dilaborat.Sambil menunggu yang mau mengambil sampel darah,kami mendiskusikan kelakukan sang dokter yang menurut kami keluarga paien yang sudah membayar mahal hanya untuk mendapatkan perawatan terbaik bagi anaknya,dan apa..????.kami hanya diberi dokter yang tidak bisa berkomunikasi dengan baek dengan keluarga pasien,ide saya untuk minta ganti dokter ditentang oleh ibu saya/mbah uti....kami berpikir jika tidak ganti dokter akan ada kemungkinan kami tidak tahu pa yang terjadi dengan anak kami ,walaupun berbulan2 kami disitu.Akhirnya kami sepakat menungu sekali kunjungan lagi,jika tidak ada jawaban yang memuaskan mka kami akan minta ganti dokter....eh lupa tadi atha dikasih minum obat batuk puyer........................